berita heboh keong racun

Posted by mohammed edwin rizga On Monday, August 16, 2010 0 comments
Anda ingin sepopuler pengunggah video Keong-Racun di YouTube, inilah saatnya. Alih-alih mengunggah video berdurasi 10 menitan, YouTube kini mengizinkan Anda mengunggah video berdurasi 15 menit.
Sejak pertama berdirinya, durasi video yang bisa diunggah ke situs jejaring video itu hanya sepanjang 10 menit. Sebelumnya, hanyalah rekanan resmi YouTube yang bisa mengunggah video lebih dari 10 menit. Tentu berbeda perlakuannya bagi para pengguna YouTube gratisan.
Kini, dengan tambahan lima menit, kesempatan untuk terkenal pun
semakin besar. Tak hanya itu sebetulnya. Video-video yang bermanfaat, misalnya tentang tip komputer atau lainnya, bisa berjalan lebih lama tanpa perlu diunggah sepotong-sepotong. 

Pertanyaannya adalah, mengapa cuma memberi bonus lima menit? Product Manager YouTube, Joshua Siegel, tak memberi jawaban yang memuaskan di blog resmi perusahaan itu.
“Permintaan nomor satu dari para kreator kami adalah mengunggah video lebih lama dari 10 menit,” kata Siegel.
Lagu Keong Racun ternyata memang memenuhi unsur-unsur sebuah lagu bakal jadi tenar. Apa saja?
Tema lagu yang sangat popouler di dunia adalah soal cinta. Soal ini tak bisa dibantah dan tidak bisa diperdebatkan lagi. Baik itu cinta sejati, cinta monyet, perselingkuhan cinta, maupun cinta gombal alias cinta untuk main-main.

Download Now
Nah, lagu Keong Racun termasuk cinta gombal. Dengar saja liriknya: Kau anggap aku ayam kampung/ Kau rayu diriku/ Kau goda diriku/ Kau colek diriku..
Soal cinta saja tidak cukup membuat sebuah lagu berpotensi menjadi tenar. Namun lagu-lagu top umumnya berisi lirik cinta yang mewakiliki perasaan perempuan, bukan justru yang ‘menghakimi perempuan’.
Ini terjadi karena pembeli utama kaset/CD biasanya perempuan. Bukan lelaki. Begitu pula dengan pengunduh ring back tone terbesar biasanya perempuan remaja.
Jadi, bila sebuah lagu cinta tidak bisa mewakili perasaan perempuan, biasanya bakal gagal di pasaran. Dengar saja lagu Gak Ada Waktu milik Radja. Liriknya seperti ini: sudah, sudahlah, gak ada waktu/ gak ada waktu mikirin kamu/ pergi, pergilah, jauhi diriku/ mendingan cabut ke laut aja lu/.
Meski lagu ini kerap muncul di televisi, kabarnya lagu ini tidak laris di pasaran, alias benar-benar pergi ke laut.
Contoh lainnya adalah Status Palsu yang dinyanyikan Vidi Aldiano. Liriknya seperti ini: terpaksa aku mencintai dirimu/ Hanya untuk status palsu/ Setengah hati kujalani cinta/ Karena aku tak suka denganmu.
Walhasil, para wanita sebagai pangsa pasar utama industri musik pun tidak suka mengunduh RBT lagu ini.
Sekarang, bandingkan dengan lirik Keong Racun. Meski berisi keluh kesah, layaknya lagu dangdut lainnya, lagu ini betul-betul mewakili perasaan perempuan. Dengar saja: Mentang-mentang kau kaya/ Aku dianggap jablay/ Dasar koboy kucai/ Ngajak check-in dan santai/ Sorry sorry sorry jack/ Jangan remehkan aku/ Sorry sorry sorry bang/ Ku bukan cewek murahan.
Unsur lainnya yang bisa mendorong lagu menuju puncak tangga ketenaran adalah liriknya mengandung kata-kata ‘beracun’. Kata-kata ‘beracun’ merupakan kata asli yang diciptakan oleh penulis lagu yang kemudian menjadi populer.
Biasanya pula kata atau istilah itu memang sudah ada dalam kehidupan sehari-hari, namun menjadi tenar karena dimasukkan ke dalam lirik lagu.
Masih ingat lagu Jablay yang dinyanyikan Titi Kamal? La lai la lai la lai/ Panggil aku si jablai/ Abang jarang pulang/ Aku jarang dibelai. Kata ‘jablai’ pun berhasil meracuni masyarakat.
Begitu pula dengan lagu Kucing Garong. Kata ‘kucing garong’ ini sudah lebih dahulu ada di masyarakat untuk mengungkapkan kelakukan lelaki yang suka main ‘sikat’ perempuan yang ia sukai. Dan ketika ‘kucing garong’ menjadi kata beracun dalam sebuah lagu, istilah ini menjadi lebih populer di masyarakat.
Kata-kata beracun pun juga terdapat dalam lagu Keong Racun. Dari judulnya saja sudah terlihat kata ‘beracun’. Sedangkan dalam liriknya juga penuh istilah beracun lainnya seperti ayam kampung, koboi kucai, dan sorry sorry jack.
Bila semua unsur tersebut sudah terdapat dalam lirik lagu, maka akan tidak berarti apa-apa bila tidak dilengkapi unsur hoki. Hoki memang datang dari arah tak terduga.
Biasanya para pencipta lagu populer sudah mengerti unsur apa saja yang harus dimasukkan dalam sebuah lagu, namun toh lagu tersebut tidak juga laku di pasaran. Ini terjadi karena tidak ada unsur hoki.
Nah, lagu Keong Racun memiliki unsur hoki ini. Siapa yang menduga jika aksi narsis dua mahasiswi Bandung di YouTube, bisa mendongkrak popularitas lagu dangdut koplo ini? Lantaran asyik menikmati mimik dan atraksi yang lucu Sinta dan Jojo, para Viewers pun menjadi terbiasa mendengar lagu Keong Racun.
Sifat lagu biasanya semakin terasa enak bila sering didengar. Nah, gara-gara kasak-kusuk para netter yang sibuk membahas aksi Sinta dan Jojo ini, media pemberitaan pun mengangkatnya sebagai fakta yang layak diberitakan. Ini pula yang kemudian membuat lagu ini menjadi sering tampil ke publik. Jelas ini sebuah hoki yang tidak bisa diprediksi sebelumnya.
Dan ingat pula, hoki seorang manusia tidak akan tertukar dengan manusia lainnya. Lagu Keong Racun ini menjadi hoki bagi penyanyi aslinya, Lissa, yang jadi kebanjiran order manggung gara-gara lagu ini. Hoki ini belum tentu datang kepada Charlie ‘ST 12′ yang sudah membeli lagu ini dari penciptanya, Kang Abuy, lalu menyerahkan lagu ini kepada Putri Pelope.
Heboh video lipsynk yang dilakukan Shinta dan Jojo dengan lagu bertajuk Keong Racun, menginspirasi banyak seniman dalam berkarya. Salah satunya dengan menampilkan versi jawaban Keong Racun itu dengan judul Tokek Racun. Masih menggunakan jasa Youtube, video yang dipublish atas nama “TheXplusk2″ ini tidak berani menampilkan lelaki yang mengisi suara dalam lagu itu. Video ini juga masih menampilkan gambar Shinta dan Jojo yang melakukan lipsynk dalam lagu Keong Racun.
Lirik-lirik yang dinyanyikan memang berisi jawaban atas sindiran Keong Racun karya Buy Amur tersebut. Irama musiknya juga sama persis dengan lagu Keong Racun versi suara Lisa. Hanya saja, kata-katanya lebih dari jorok. Pengunjung yang mengakses video ini sangat kecil, sampai Minggu (1/8) sore, jumlah pengunjung hanya terbilang ratusan saja.
Berikut beberapa bait lirik lagu Tokek Racun. Karena sebagian lebih jorok, maka kami tidak menampilkan secara utuh seluruh lirik lagu ini.

Dasar kau tokek racun
sudah dibayar eh nolak tidur
ngomong gak mau ML,
tau kau tetap terus nempel

eh kau lebay sekali
pakai basa-basi kau nolak happy-happy
eh gaya malu-malu
pakai basa basi kau nolak happy-happy

sorry sorry sorry jeng
kau cantik tapi gendeng
sorry sorry sorry mbak
kau memang cewek murahan
.(fuz/jpnn)

Iwan Fals dan Mbah Surip Pernah Nongkrong di Rumah Keong Racun

Sejumlah musisi ternama di Indonesia, rupanya pernah menyambangi rumah pencipta lagu ‘Keong Racun, Buy Akur. Artis itu antara lain Iwan Fals, Doel Sumbang, Johny Iskandar dan almarhum Mbah Surip.
Hal tersebut diungkapkan istri Buy Akur yakni Yeti Wartini (49) saat ditemui wartawan di rumahnya, Kamis (29/7/2010).
“Mbah Surip pernah di tidur di rumah ini selama dua hari. Itu sebelum dia meninggal. Selain itu, penyanyi dangdut Johny Iskandar juga pernah ke sini,” jelas Yeti.
Yeti mengatakan, suaminya memang berkawan dengan sejumlah musisi. Penyanyi asal Bandung yaitu Doel Sumbang juga kerap menyambangi rumah yang berlokasi di Jalan Pagarsih, Gang Siti Mariah VI No.305, Kota Bandung.
Sejumlah tetangga Buy Akur alias Abuy pun mengiyakan apa yang dituturkan Yeti. Salah satu warga itu bernama Oman Ceper (50). “Dulu waktu tahun 80-an, Iwan Fals juga sering nonkrong di rumah Abuy. Mbah Surip pun juga pernah. Selain itu, pencipta lagu anak yaitu Papa T Bob terlihat pernah ke sini,” jelas Oman saat ditemui di halaman rumah Abuy.
Warga sekitar tempat tinggal pencipta lagu ‘Keong Racun’ ini merasa bangga salah seorang warganya menjadi terkenal semenjak dua wanita, Sinta dan Jojo, hadir menghebohkan publik lewat video lipsing lagu tersebut di youtube.
“Terus terang, kami merasa bangga,” ujar pria berbadan subur itu yang diiyakan tiga pria dewasa lainnya.

0 comments:

Post a Comment